Sabtu, 07 Mei 2011

Aktivitas Seputar Peringatan Hari Kartini Dan HUT Kota Dumai (part 1)

Pernahkah anda mencicipi hidangan khas kota Dumai ? jawabannya bisa jadi  "ya" bagi kita yang tinggal di kota ini. Bagaimana dengan ikan lomek? ... Bagi saya yang berdomisili di Dumai selama kurang lebih 10 tahun, baru pertama kali inilah mencoba cita rasanya. tepatnya di acara perlombaan memasak aneka olahan ikan lomek yang diadakan oleh manajemen hotel Comfort Dumai. Pertanyaannya mungkin, mengapa ikan lomek yang dipilih sebagai ikon? jawabannya sederhana. Ikan lomek mudah ditemukan diperairan kota Dumai, dan mungkin saja tidak semua tempat bisa ditemukan jenis ikan ini. Ada sebuah mithos yang pernah saya dengar dari seorang teman , bahwasanya seseorang yang sudah pernah merasakan masakan berbahan ikan lomek dari Dumai, maka dia akan selalu merasa rindu dengan kota Dumai... ehm..percaya atau tidak ya ?....
Kembali ke lomba, tujuan dari diadakannya lomba ini adalah untuk mendapatkan jenis hidangan khas Dumai yang akan dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata kuliner ke kota ini.
Tak mau ketinggalan dengan organisasi wanita lain, PWP RU II dumai menurunkan satu team peserta yang terdiri dari 4 orang untuk mengikuti event ini. Mereka adalah Ibu Lilik Fadli, Ibu Nani Saliman. Ibu Ita Sugiri dan Ibu Ida Khairul. Keempat ibu ini adalah pemasak  handal yang saya tahu.Khususnya Ibu Lilik Fadli yang 'orang melayu' asli.
Salah satu juri dalam lomba ini adalah walikota Dumai, Bapak Khairul Anwar.
Team PWP membuat 3 jenis masakan dari ikan lomek ; asam pedas lomek, Gulai lemak lomek dan sup lomek yang dihidangkan bersama nasi putih, mi sagu dan bubur sagu. Tak ketinggalan pula minuman khas berbahan kuini-santan-cendol dan gula aren yaitu " laksamana mengamuk"
Setelah masa penjurian, diumumkanlah pemenangnya.
Kali ini PWP belum menjadi pemenang, namun setelah kami mencicipi hidangan yang telah dibuat oleh team PWP, waow...rasanya betul-betul nikmat.... kami  bertiga baru pada saat itulah mencoba citarasa ikan lomek dengan mi sagu atau bubur sagu yang merupakan masakan asli Melayu. Sempat juga saya dan rekan-rekan pengurus lain mencicipi masakan tim lain yang diumumkan menjadi juara, tapi jujur rasanya kurang sedap bila dibandingkan dengan masakan Bu Lilik Fadli dan kawan-kawan. Saya jadi ingat sebuah iklan yang mengatakan "lidah nggak bisa bohong".
Dalam hati saya berkata, pemenang sesungguhnya adalah team dari PWP.
Don't worry, next time we'll be luckier....I hope










0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger